Kamis, 25 Februari 2016


Di warung bakmi Jawa yang satu ini, anda bisa menemukan suasana berbeda. Nuansa kayu dan bambu terasa kental memenuhi seluruh interior warung, mulai dari meja, kursi, dinding, tiang penyangga, tangga, hingga lantai atas. Ya, meski terbilang sederhana, warung unik yang terbuat dari kandang sapi ini berlantai dua. Di dindingnya, tergantung berbagai peralatan dan peranti yang biasa dipakai pada zaman dulu. Sugito, pemilik warung Bakmi Jawa Mbah Gito menjelaskan, karena dirinya yang memang wong ndeso, maka semua produk ndeso sengaja ia tempelkan di warungnya, termasuk kandang sapi asli. Ini sekaligus untuk mengingatkannya bahwa dulu ia hidup dengan barang-barang tersebut. Meski lokasinya di Yogya kota, tepatnya di Jalan Nyi Ageng Nis, Peleman, Rejowinangun, tapi cukup mblusuk karena terletak di jalan kecil dan tersembunyi.

Pengunjung warung Bakmi Jawa Mbah Gito bukan hanya warga Yogya saja. Yang datang dari Jakarta bahkan lebih banyak, terutama saat hari libur, termasuk para artis dan menteri yang datang secara rombongan dalam satu bus. Gito menambahkan, Menteri Anies Baswedan bila pulang ke Yogyakarta pun biasanya menyempatkan mampir untuk makan di warungnya. Warung ini didirikan Gito pada Mei 2008. Namun, saat masih bujang ia sebetulnya sudah pernah berjualan bakmi Jawa di daerah Prawirotaman. Meski kembali berjualan di tempat yang sekarang, Gito menuturkan, pada 2011 sebetulnya ia nyaris menutup warungnya ini karena beratnya perjalanan bisnis yang harus dilaluinya selama tiga tahun pertama. Untuk membayar biaya operasional termasuk menggaji pegawai saja ia terpaksa nombok karena pemasukannya sangat sedikit. Terkadang, dalam sehari yang terjual hanya 10 porsi, itu pun bila sedang ramai.


Tak mau menyerah, Gito mencoba cara lain. Selain membenahi kualitas rasa, ia juga gencar melakukan promosi. Tak kurang dari walikota dan kepala kejaksaan setempat ia kirimi bakmi buatannya untuk memperkenalkan warungnya. Kebetulan, ia memang mengenal Herry Zudianto yang menjadi walikota Yogya saat itu. Ternyata beliau cocok, dan lantas mempromosikan bakmi buatan Gito ke orang lain. Dan Gito pun makin bangga sampai akhirnya kini hasil karyanya bisa dinikmati publik figur. Sekarang warung yang ia kelola secara tradisional ini semakin ramai. Tak hanya untuk bersantap, tapi sering pula dipakai untuk rapat atau acara lain. Bila sedang ramai, 10 ekor ayam bisa habis dalam sehari. Untuk pasokan ayam kampung, Gito mendatangkannya khusus dari daerah Wonosari, Gunungkidul yang memang dikenal sebagai daerah asal bakmi Jawa. Agar lebih lezat, ia juga menggunakan telur bebek untuk menunya.

Sementara untuk mi, Gito sengaja membuatnya sendiri. Selain menyediakan bakmi Jawa yang menjadi andalan, warung Gito yang digawangi 8 tukang masak ini juga menawarkan rica-rica ayam kampung dan capcay. Seporsi bakmi Jawa harganya Rp 17.000, rica-rica Rp 30.000, dan nasi goreng Rp 15.000. Sementara, teh dengan gula batu yang sengaja disajikan dalam poci untuk mempertahankan keaslian tradisi sejak Gito kecil dibanderol dengan harga Rp 5000. Menariknya, menjelang malam tiba, para pegawai termasuk pelayan akan berganti pakaian. Pegawai pria akan mengenakan surjan, sementara yang perempuan mengenakan kebaya. Gito ingin pembeli tahu bahwa suasana desa pada zaman dulu seperti itu. Oleh karena itu, biasanya setiap malam Minggu ia juga menggelar pagelaran karawitan. Ada pula wayang kulit untuk acara tertentu. Apa yang dilakukannya ini sebagai upaya untuk merawat budaya Jawa.

Suasana unik dan tradisional ditambah dengan citarasa yang lezat itulah yang membuat banyak turis mancanegara kembali datang ke warung Gito tiap kali berkunjung ke Yogya. Antara lain, wisman dari Amerika, Jepang, Hawaii, Suriname, dan Australia. Untuk mencicipi mi Jawa Mbah Gito, menurut pria asli Wonosari yang hanya bersekolah sampai SMP ini, warungnya siap melayani pembeli mulai pukul 11.00-23.00. Namun ia mengaku, tak mau ngoyo dalam berjualan. Kalau memang sudah waktunya tutup, ia pun akan menutup warungnya.


 BAKMI JAWA MBAH GITO
 Jl Nyi Ageng Nias No 9 Rejowinangun, YogyakartaIndonesia
085228408800

1 komentar: